Sabtu, 09 Maret 2019

LAPORAN PENGARUH CARA PEMBERIAN TERHADAP ABSORBSI OBAT (FARMAKOLOGI)



PERCOBAAN 3
PENGARUH CARA PEMBERIAN TERHADAP ABSORBSI OBAT

A.    Tujuan
Mengenal, mempraktekkan, dan membandingkan cara-cara pemberian obat terhadap kecepatan absorbsinya, menggunakan data farmakologi sebagai tolok ukur.

B.     Dasar Teori
            Obat merupakan semua zat baik kimiawi, maupun nabati yang dalam dosis sesuai dapat menyembuhkan, meringankan, atau mencegah penyakit begitu gejalanya. Beberapa obat dapat menimbulkan efek samping yang serius atau berpotensi menimbulkan efek yang yang berbahaya bila tidak tepat pemberiannya. Rute pemberian obat dipengaruhi oleh sifat obat, kestabilan obat, tujuan terapi, kecepatan absorbsi yang diperlukan dan kondisi pasien.
( Nasif dkk,2013)
            Absorbsi yaitu pengambilan obat dari permukan tubuh kedalam atau sistem pembuluh darah. Kecepatan absorbsi  dan koefisien absorbsi bergantung pada faktor dibawah ini :
-          Sifat fisikokimia bahan obat
-          Besar partikel dan jenis permukaan
-          Sediaaan obat
-          Dosis        
-          Rute pemberian dan tempat pemberian
-          Nilai PH dalam darah yang mengabsorbsi
-          Besarnya luas permukaan yang mengabsorbsi
( Anief, 2007)
      Fenobarbital merupakan senyawa organik pertama yang digunakan dalam pengobatan antikonvulsi. Kerjanya membatasi penjalaran aktivitas bangkitan dan menaikan ambang rangsang. Efek utama barbiturat ialah depresi SSP. Efek hipnotik barbiturate dapat dicapai dalam waktu 20-60 menit dengan dosis hipnotik. Mula kerja bervariasi antara 10-60 menit, bergantung pada zat serta formulasi sediaan dan dihambat oleh adanya makanan di lambung.
( Ganiswara, 1995)
      Resorpinya di usus baik (70-90%) dan lebih kurang 50%  terikat pada protein; plasma- T ½ nya panjang, lebih kurang 3-4 hari, maka dosisnya dapat diberikan sehari sekaligus. Efek sampingnya berkaitan dengan efek sedasinya, yakni pusing, mengantuk, ataksia, dan pada anak-anak mudah terangsang. Dosisnya 1-2 dd 30-125 mg, maksimal 400 mg (dalam 2 kali); pada anak-anak 2-12 bulan 4mg/kg berat badan sehari; pada statys epilepticus dewasa 200-300 mg.
(Tjay dan Rahardja, 2006)

C.     Alat dan Bahan
Alat                                                                            
-          Spuit injeksi dan jarum (1-2 ml)                           
-          Jarum berujung tumpul (sonde)                           
-          Sarung tangan
-          Stop watch
Bahan
-          Injeksi Luminal
Hewan Uji
-          Mencit

D.    Skema Kerja
Diperhitungkan volume luminal yang diberikan dengan dosis 30 mg
 
Per Oral :
Melalui mulut dengan jarum tumpul
Subkutan :
Disuntikkan sampai bawah kulit pada tengkuk hewan uji dengan jarum injeksi
Intravena :
Disuntikkan di vena ekor dengan jarum injeksi
Kontrol :
CMC Na 0,5 % yang diberikan melalui mulut 

Ditimbang 4 mencit satu per satu
Dibandingkan hasilnya dengan uji statistik “analisa varian pola searah” dengan taraf kepercayaan 95%.
Diamati dan dicatat waktu hilangnya reflek balik badan
Dihitung waktu onset dan durasi
 
Data Pengamatan                                                                                                                  
E.     Data Pengamatan
No
Waktu
Onset
Durasi
Cara Pemberian
Pemberian
Reflek Balik Badan
Hilang
Kembali
I
Oral
I
16.23




II
16.28




III
16.26




II
Intravena
I
15.27




II
16.08




III
16.12




III
Subkutan
I
15.59




II
16.06




III
16.07




IV
Kontrol
I
16.12




II
16.30




III
16.27





Data Pengamatan Jurnal
Kelompok
Rute Pemberian
BB (g)
Dosis
Larutan Stock
Volume Suntik
1
PO
23,1
1,89
8 mg
0,24 mL
2
SC
26,2
2,15
8 mg
0,13 mL
3
IV
23,12
1,89
8 mg
0,12 mL

Kelompok
PO
SC
IV
Onset
Durasi
Onset
Durasi
Onset
Durasi
1
45,40
31,05
42,07
83,45
10,41
80,54

F.      Perhitungan
Dosis luminal : 30 mg
Cstock injeksi luminal : 100mg/ml
Konversi Dosis
   x 30 mg = 42 mg
42 mg x 0,0026 = 0,1092 mg / 20gram BB mencit
D37,3 =  x 0,1092 mg = 0,2036 mg
Vp =
      =
     = 0,002 mL
(dibuat pengenceran 100x jadi Cstock 1 mg/ mL)
Cstock oral :
                   :
                   : 0,2184 mg
Koreksi Cstock :  x 30 mg = 2,083 MG

Vp37,3               =       =  0,20 mL
Vp33,8 (p.o)       =   =  0,0888 mL  ~ 0,1 mL
Vp27,5 (i.v)        =      =   0,1501 mL  ~ 0,2 mL
 Vp28,4 (s.c)       =       =   0,1550 mL   ~ 0,2 mL
Vp33,3 (kontrol) =      =   0,1818 mL  ~ 0,2 mL

G.    Pembahasan
       Pada praktikum kali ini mempelajari tentang pengaruh rute pemberian obat secara peroral, subkutan dan intravena terhadap efek farmakologi obat dalam tubuh hewan uji (mencit). Mencit dipilih karena memiliki struktur dan sistem organ yang hampir mirip dengan manusia, serta proses metabolisme dalam tubuhnya berlangsung cepat. Sebelum digunakan untuk uji, mencit harus dipuasakan terlebih dahulu, agar saluran pencernaanya kosong. Karena jika ada makanan di dalam saluran pencernaan akan mempengengaruhi proses absorbsi obat. Bahan yang digunakan adalah luminal / phenobarbital. Sediaan injeksi luminal dibuat menjadi larutan stock 1mg/mL. Dosis yang diberikan pada tiap mencit berbeda bergantung pada berat badannya. CMC Na 0,5 % digunakan sebagai control negative.
       Onset adalah waktu yang diperlukan mulai dari obat diberikan sampai dengan menimbulkan efek. Sedangkan durasi adalah waktu yang diperlukan mulai dari obat menimbulkan efek sampai dengan obat tersebut tidak berefek lagi.
       Dari hasil pengamatan hanya didapatkan tanda-tanda mulainya luminal akan menimbulkan efek, tetapi belum diketahui secara pasti onset dan durasinya. Pada kelompok 1 yang memberikan tanda terjadinya onset adalah pemberian secara per oral, kemudaian intravena, disusul dengan subkutan. Pada kelompok 2 pemberian secara per oral memberikan tanda terjadinya onset terlebih dahulu, kemudian subkutan dan intravena. Pada kelompok 3 pemberian secara intravena, kemudian subkutan lalu per oral. Hal ini tidak sesuai dengan hasil pengamatan berdasarkan jurnal, karena onset tercepat yaitu pemberian secara intravena (10,41) dan yang paling lambat adalah pemberian secara peroral (45,40).
        Cara intravena yaitu cara pemberian obat langsung masuk ke pembuluh darah, sehingga cara ini lebih cepat memberikan efek karena tidak melalui proses absorbsi untuk masuk ke sistem sistemik. Subkutan dilakukan dengan penyuntikkan dibawah kulit tengkuk mencit, karena pada daerah subkutan memiliki suplai darah yang baik dari kapiler-kapiler dan pembuluh limfa. Absorbsi subkutan lebih cepat dibandingkan dengan per oral dan memiliki waktu durasi yang paling lama. Hal tersebut dikarenakan pada pemberian subkutan tidak mengalami fase first pass sehingga tidak melalui saluran pencernaan dan vena portal, sehingga absorbsinya berlangsung agak lambat dan konstan serta efeknya bertahan lama. Sedangkan peroral memiliki waktu onset yang paling lama, dikarenakan absorbsinya harus melewati epitel usus halus yang permukaannya luas karena berbentuk vili yang berlipat dan lambung karena dindingnya tertutup lapisan mukus yang tebal.

H.    Kesimpulan
-          Cara pemberian obat yang paling cepat adalah melalui intravena.
-          Cara pemberian obat yang paling lama adalah melalui per oral.
-          Berdasarkan perbandingan antara hasil praktikum dengan hasil data jurnal dapat disimpulkan terjadinya kesalahan sehingga hasilnya tidak sesuai dengan teori. Adapun beberapa kesalahan tersebut antara lain :
a.       Kesalahan penyuntikkan pemberian obat
b.      Faktor pengganggu lainnya, seperti keadaan mencit, sediaan obat dan faktor lingkungan.


I.       Daftar Pustaka
Anief, Moh., 1990, Perjalanan dan Nasib Obat dalam Badan, Gadjah Mada University    Press, D.I Yogyakarta                                                                                                                        
Ganiswara, Sulistia G (Ed), 1995, Farmakologi dan Terapi, Edisi IV. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
Tjay,Tan Hoan dan K. Rahardja, 2007, Obat Obat Penting, PT Gramedia, Jakarta





                                                                                                     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar